Minggu, 05 Agustus 2012

Apa Cinta Butuh Pengorbanan?

Assalamu'alaikum,
Pengen bahas tentang cinta nih, boleh ya, hehe. Mungkin cinta memang kalau dibahas gak bakalan habis-habis, jadi ini mungkin bagian pertama aku bahas tentang cinta (mungkin). Tapi untuk kali ini, aku cuman pengen bahas lingkup yang kecil aja, berhubungan percakapan kecil dengan kawan-kawan di dunia maya tadi (sayangnya luna maya gak ikut).

Sebelum panjang lebar, aku mau cerita tentang pengalaman cinta yang aku punya dulu ya. Aku punya pacar yang sekarang jadi mantan itu dua, tapi aku lebih suka bilangnya sahabat atau temen dibanding mantan. Dan status aku sekarang masih single, semoga nanti jadi father (salah fokus). Dari keterangan itu, aku bukan orang yang punya pengalaman banyak masalah cinta-cintaan, jadi wajar kalau gak akurat ya analisis aku.

Sebenernya alesan aku posting ini karena aku bingung sama kalimat atau pernyataan yang bilang "Cinta itu butuh pengorbanan". Terus sewaktu kita lagi cinta-cintanya sama orang, pasti banyak yang bilang "Pake logika kalau jatuh cinta itu".

Keanehan yang pertama, cinta kok pake berkorban? Bukannya itu aneh? Jadi ketika kita memutuskan untuk jatuh cinta sama seseorang, dengan bahasa lain kita mutusin untuk berkorban buat orang tersebut? Agak lucu sih aku rasa. 
Keanehan yang kedua, tentang persepsi "kalau jatuh cinta itu pake logika". Ini juga agak aneh, cinta kok pake logika? Bukanya kalau jatuh cinta kita malah gak bisa pake logika? Coba kita bahas pakek analisis aku yang seadanya ya. Aku buat bahasan pake contoh kasus ya.

Contoh Pertama: Coba lihat di film The Amazing Spiderman, sewaktu ending-nya, Peter Parker (Spiderman) itu jauhin Glen, bukan karena dia mau berkorban, tapi karena cinta dia ke Glen yang terlalu besar buat dia berfikir, kalau Glen masih 'dekat' dengan dia bakal ada kemungkinan Glen jadi alat buat melemahkan Spiderman. Dan itu bakalan buat kondisi Glen berada dalam bahaya. Peter Parker cuman mau melindungi Glen karena dia cinta sama Glen.

Contoh kedua:  Pernah dengar berita penembakan waktu premier nya Batman The Dark Night kan? Ada cerita dari saksi kalau salah satu korban meninggal karena ngelindungi pacarnya dari peluru, padahal seharusnya yang kena peluru itu bukan dia. Kenapa dia rela kehilangan nyawa demi pacarnya? Apa karena dia mau berkorban? Bukan, karena dia cinta. Cinta dia yang buat dia mau melindungi orang yang dia cintai.

Contoh ketiga: Waktu lihat suami cari nafkah buat istri sama anak-anaknya, apa seorang suami yang kayak itu dibilang berkorban demi keluarga? Nggak kan. Suami ngelakuin itu bukan karena dia mau berkorban, tapi karena dia mencintai keluarganya. Dengan cinta itulah dia punya dorongan untuk terus melindungi dan mencari nafkah untuk anak dan istrinya. Kalau itu dibilang berkorban, berarti sewaktu cowoknya melamar calon istrinya, dengan kata lain kalau dijadiin kata-kata gini "Saya bersedia mengorbankan diri demi dia". Gak enak kan di dengernya?

Nah, masalah "cinta pake logika", ini juga agak aneh, bukannya ketika kita jatuh cinta, kita malah gak bisa berfikir sehat? Kenapa dalam suatu hubungan ada yang rela nikah tanpa persetujuan keluarga (dibaca: kawin lari). Ada temen aku (cewe) yang udah ber-ulang-ulang disakitin (termasuk diselingkuhin) pacarnya tapi masih tetap sayang sama cowo nya, masih tetap mau diajak balikan. Apa itu pake logika? Atau yang lagi nge-trend sekarang, istilah "Gagal Move On", apa itu pake logika? Aku ragu kalo dibilang itu pake logika.

Jadi, menurut analisis aku yang seadanya ini, gak terlalu tepat ungkapan "cinta itu butuh pengorbanan". Mungkin kalau kita udah ngerasa berkorban untuk cinta yang kita punya, mungkin saat itu cinta kita udah mulai pudar. Dan kalau ngeliat analisis yang aku tulis di atas, mana lebih cocok ungkapan "Cinta itu butuh pengorbanan" atau "Cinta itu gak pake logika"? Coba jawab sendiri deh, aku yakin sekarang jawaban kita sama.

Oke, sekian dulu aku berceloteh tentang cinta. Sekali lagi, jangan serius kali ya kalau baca postingan aku, aku bukan anggota LSI (Lembaga Survey Indonesia) soalnya, jadi analisisnya gak pake hitung-hitungan survey yang akuratnya pake hitungan persen (%), hehe. Sampai jumpa di postingan berikutnya sobat.

Statistik Blog

free counters